KERETA CEPAT MAGLEV
Maglev merupakan singkatan dari Magnetic
Levitated atau dalam bahasa indonesia adalah kereta mengambang magnetik.
Prinsip kerja dari kereta ini adalah sama seperti namanya yaitu menggunakan
energi magnet sebagai alat pendorong serta melayangkan sedikit kereta ke udara.
Kereta ini dapat melaju hingga kecepatan 650Km/jam karena kereta ini hampir
tidak terdapat gaya gesek antara rel dengan kereta sehingga kereta dapat melaju
sangat cepat. Banyak negara yang sudah menggunakan teknologi ini untuk
transportasi masal seperti Jepang, Jerman, Cina, Perancis dan Amerika.
Ada tiga jenis teknologi maglev:
Jepang dan Jerman merupakan dua negara yang aktif dalam
pengembangan teknologi maglev menghasilkan banyak pendekatan dan desain. Dalam
suatu desain, kereta dapat diangkat oleh gaya tolak magnet dan dapat melaju
dengan motor linear.
Pengangkatan magnetik
murni menggunakan elektromagnet atau magnet permanen tidak stabil karena teori Earnshaw;Diamagnetik dan magnet super konduktivitas
dapat menopang maglev dengan stabil.
Berat dari elektromagnet besar
juga merupakan isu utama dalam desain. Medan magnet yang sangat kuat dibutuhkan
untuk mengangkat kereta yang berat.
Efek dari medan
magnetik yang kuat tidak diketahui banyak. Oleh karena itu untuk keamanan
penumpang, pelindungan dibutuhkan, yang dapat menambah berat kereta. Konsepnya
mudah namun teknik dan desainnya kompleks.
Sistem yang lebih baru
dan tidak terlalu mahal disebut Inductrack. Teknik ini memiliki
kemampuan membawa beban yang berhubungan dengan kecepatan kendaraan, karena ia
tergantung kepada arus yang diinduksi pada sekumpulan elektromagnetik pasif
oleh magnet permanen. Dalam contoh, magnet permanen berada di gerbong; secara
horizontal untuk menciptakan daya angkat, dan secara vertikal untuk memberikan
kestabilan. Sekumpulan kabel putar berada di rel. Magnet dan gerbong tidak
membutuhkan tenaga, kecuali untuk pergerakan gerbong. Inductrack pada awalnya
dikembangkan sebagai motor magnetik dan penopang untuk “flywheel” untuk
menyimpan tenaga. Dengan sedikit perubahan, penopang ini diluruskan menjadi
jalur lurus. Inductrack dikembangkan oleh fisikawan Wiliiam Post di Lawrence Livermore
National Laboratory.
Inductrack
menggunakan array Halbach untuk
penstabilan. Array Halbach adalah pengaturan dari magnet permanen yang
menstabilisasikan putaran kabel yang bergerak tanpa penstabilan elektronik.
Array Halback mulanya dikembangkan untuk pembimbing sinar dari percepatan partikel.
Mereka juga memiliki medan magnet di pinggir rel, dan mengurangi efek potensial
bagi penumpang.
Sekarang ini, NASA melakukan
riset penggunaan sistem Maglev untuk meluncurkan pesawat ulang alik. Untuk dapat melakukan ini,
NASA harus mendapatkan peluncuran pesawat ulang alik maglev mencapai kecepatan pembebasan,
suatu tugas yang membutuhkan pewaktuan pulse magnet yang rumit atau arus
listrik yang sangat cepat, sangat bertenaga .
Kelebihan utama dari
kereta ini adalah kemampuannya yang bisa melayang di atas rel, sehingga tidak
menimbulkan gesekan. Konsekuensinya, secara teoritis tidak akan ada penggantian
rel atau roda kereta karena tidak akan ada yang aus (biaya perawatan dapat
dihemat). Keuntungan sampingan lainnya adalah tidak ada gaya resistansi akibat
gesekan. Gaya resistansi udara tentunya masih ada. Untuk itu dikembangkan lagi
Kereta Maglev yang lebih aerodinamis.
Dikarenakan bentuk dan
kecepatan kereta yang fantastis ini, kebisingan (suara) yang ditimbulkan disaat
kereta ini bergerak hampir sama dengan sebuah pesawat jet, dan di perhitungkan
lebih mengganggu daripada kereta konvensional. Sebuah studi membuktikan suara
yang ditimbulkan oleh kereta meglev dengan kereta konvensional biasa lebih
bising sekitar 5dB yaitu 78% nya. Kekurangan lain kereta ini adalah di mahalnya
investasi terutama pengadaan relnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar